Ikhtiar Memasyarakatkan Mahabatilllah wa Rosulillah SAW
Senin, 10 Oktober 2011
Tahun Berapakah Banjir Nabi Nuh Terjadi?
Al Biruni mengatakan bahwa ahli astronomi berhasil menghitung jarak antara Banjir Nabi Nuh dengan tahun pertama berkuasanya Nabonassar (Nebukadnezar) adalah 2.604 tahun, sedangkan jarak antara Nabonassar dengan Alexander adalah 436 tahun.[1]
Abu Ma’shar Al-Balkhi berdasarkan perhitungan pergerakan bintang yang ditekuninya menjelaskan bahwa banjir terjadi pada conjunction of the star in the last part of Piseces dan the first part of Aries, dan dia berusaha untuk menghitung hal tersebut dan menemukan bahwa peristiwa banjir terjadi pada saat 270 Pisces dan akhir dari derajat pertama Aries. Sehingga dia menyimpulkan banjir terjadi pada 2.790 tahun, 7 bulan, dan 26 hari dari era Iskandar.
Sedangkan jarak antara Iskandar dengan Lahirnya Nabi Isa adalah 304 tahun. Sehingga menurut perhitungan Abu Ma’shar Al-Balkhi banjir terjadi sekitar 3094 SM. Perhitungan Abu Ma’shar Al-Balkhi ini berselisih 249 tahun dan 3 bulan dari perhitungan ahli astronomi. Selain itu Abu Ma’shar Al-Balkhi berhasil menyimpulkan bahwa peristiwa itu berulang setiap 180.000 tahun sekali yang menandai periode yang dinamai para astronomer sebagai siklus bintang yang berlangsung selama 360.000 tahun. Perhitungan banjir ini berdekatan sekali dengan pendapat Kitab Septuaginta.
Pendapat lainnya adalah dari Papyrus Abu Hermes yang diterjemahkan dari bahasa koptik ke dalam bahasa Arab tahun 225 Hijriyah bertepatan dengan masa kekhalifahan Al Ma’mum, yang menceritakan pembangunan pyrmaid pada masa Raja Suraid berkuasa di Mesir yang berkuasa 300 tahun sebelum banjir. Jarak antara pembangunan Pyramid dengan penerjemahan papyrus itu adalah berjarak 4321 tahun. Sehingga bila tahun 225 H adalah bertepatan dengan tahun 836 M, maka pembangunan Pyramid adalah tahun 3485 SM, sehingga banjir tentunya terjadi pada tahun 3485 – 300 = 3185 SM. Sedangkan pembangunan itu berlangsung 60 tahun, sehingga kisaran banjir tersebut adalah sekitar 3185 SM – 3125 SM.
[1] Al Biruni dalam karyanya Athar-ul-Bakiya yang diterjemahkan oleh DR. C. Edward Sacau tahun 1879 dengan judul Vestiges of the Past. Halaman 28-29
sumber : database-sufi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar