Kisah Nabi SysthSetelah meninggalnya Habil, Nabi Adam sangat bersedih, kemudian Allah menggantikan Habil dengan seorang anak yang memiliki paras yang indah sebagaimana Nabi Adam dan memiliki kebajikan yang luar biasa, sehingga Nabi Adam menunjuk Nabi Sysths sebagai penggantinya.
Sebelum Nabi Adam meninggal, ia mengajarkan Kepada Nabi Sysths tentang hitungan waktu siang dan malam dan kapan beribadah kepada Allah. Selain itu Nabi Adam mewasiatkan agar tidak mendekati keturunan Qabil, dan mengingatkan akan terjadinya banjir besar yang melanda manusia. Apabila nabi Systh sempat menyaksikan banjir, maka nabi Adam berwasiat untuk membawa jasadnya dan menguburnya. Ia dipercaya lahir di Negeri Assyria dan menghabiskan hidupnya di negeri itu. Pada Zaman ini umat manusia terbagi atas dua bagian yaitu pengikut Nabi Sysths dan Pengikut Qabil. Bani Qabil berdiam di wilayah Mesopotamia dan membangun kerajaan yang raja pertamanya adalah Shamyaza (Keturunan Bani Sysths yang Ingkar).
Hal ini dijelaskan secara lengkap dalam kitab Akhnukh (Idris) dan kemudian dijelaskan oleh Eusebius ulama Kristen Awal yang masih bertauhid. Raja keduanya adalah Alulim atau Alorus dan kemudian diikuti oleh 9 raja lainnya hingga banjir Nabi Nuh, sedangkan Bani Systh berdiam di wilayah Abu Qubays Mekkah hingga Mesir. Kaum yang berdiam di wilayah Abu Qubays menjaga kesucian mereka dari bergaul dengan keturunan Bani Qabil. Sedangkan kaum Bani Sysths yang lainnya hijrah ke Mesir dan wilayah Eropa di bawah pimpinan Kraus keturunan ke 5 dari Nabi Adam. Kemudian kaum Nabi Sysths ini dibimbing oleh Nabi Idris (Akhnukh) di dalam kehidupannya. Bani Systh yang berada di Mesir kemudian membangun 2 tanda (pilar) untuk umat manusia tentang kehancuran bumi akibat banjir dan api di bumi. Josephus ahli sejarah Yahudi kemudian menyebutkan hal ini di dalam karyanya Antiquities of Jews namun ia menyebutkan atau penterjemah buku ini menyebutkan pilar tersebut dibangun di Syria. Namun hal ini adalah kesalahan yang besar, karena nama Syria baru muncul setelah Banjir Nabi Nuh. Sedangkan Mesir dahulu kala dikenal dengan nama Siriadik sesuai dengan nama penguasa Mesir saat itu yaitu Suraid (Saurid). Hal ini kemudian dijelaskan oleh Masudi secara terperinci bahwa Raja Suraid diberi tanda akan banjir di Muka bumi ini maka ia membangun Pyramid yang disebut oleh Josephus sebagai Pilar. Kisah ini akan diceritakan dibagian lainnya. Insya Allah.
Menurut Nussari[1] pada saat Nabi Sysths berumur 230 tahun, Allah memerintahkan dia untuk membangun Ka’bah yang dibangun dari lumpur dan batu, sehingga kemudian dia sangat terkenal dan digelari Ghazi Numoon. Kemudian Nama ini dikenal oleh bangsa Mesir dan Yunani sebagai Agathodaimon.
[1] Dalam Shajratul at Turk Halaman 15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar