Asal Usul Bangsa TurkiToork atau dikenal dengan nama Tugarma bin Amur (Gomer) diberikan gelar Japhet-Ooghlan (Ooghlan berarti anak dalam bahasa Turki). Dikayakan bahwa Toork hidup pada waktu yang sama dengan Kyoomurs (Umaym bin Lud) yang merupakan raja pertama daerah Fars sedangkan Toork adalah raja pertama (kaan)*di daerah timur. Toork memilih situasi yang menyenangkan untuk tempat tinggalnya yang dinamakan Jaeelgan atau Siluk; di dekat tempatnya terdapat danau kecil yang airnya selalu hangat. Jaeelgan juga dilindungi oleh perbukitan dan air terjun. Disanalah dia menghabiskan hidupnya bersama keturunannya dengan agama yang benar. Sekarang danau tersebut dinamakan issik-Kul yang berada di utara Yarkand menurut Reclus VI (350 M). Dari Turk ini menurunkan bangsa Turk, Mughal, Uzbek, Chaghatáí, Turkoman Iran dan Turkoman Armenia. Ini dihubungkan oleh para ahli tentang keluasan wilayahnya dari perbatasan China, yang dinamakan Khanjoo, sampai perbatasan Russia; pada faktanya semua daerah tersebut dinamakan Turkistan. Dia mempunyai 5 anak, yaitu Obluchi, Toonk atau Toong, Chiegul, Bursunkhar, dan Itlauk. Penggunaan garampertama ditemukan oleh Toong/Tunag, dan penggunaan pakaian dari kulit binatang pada zaman ini. Tork hidup selama 240 tahun. Anak tertuanya Abluchi Khan (ALINJA KH?N ) menggantikannya sebagai raja. Abluchi Khan kemudian membagi sukunya menjadi 2 bagian yaitu suku kanan dinamakan oonghar, dan yang dikir disebut dengan joonghar atau jowaunghar; ketika menjadi tua kepemimpinan diserkan kepada anaknya Debad Kowi (D?B B?Q??) , dan kemudian Abluchi Khan mendalami agama di masa tuanya. Debad kemudian digantikan oleh anaknya Kyook Khan, kemudian diganti oleh anaknya Alumchi Khan. Pada masa Alumchi Khan,bangsa Turks, mengalami masa kejayaan dan kemuian mereka lupa dengan ajaran yang diajarkan oleh moyang mereka. Alumchi Khan mempunyai 2 anak kembar, yaitu Tatar dan Moghool. Melihat anaknya semakin dewasa maka ia membagi kerajan antara mereka berdua. kemudian dari mereka lahirlah bangsa Tatar dan Moghool.
Ikhtiar Memasyarakatkan Mahabatilllah wa Rosulillah SAW
Senin, 10 Oktober 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar